BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) akan berperan besar dalam meningkatkan layanan
kesehatan warga dunia. Akselerasi penggunaan TIK dalam dunia kesehatan semakin
meningkat dan mudah dengan adanya partisipasi Google Inc yang mulai menyediakan
layanan Medical Record Service.
Proyek
percontohan Google itu telah melibatkan puluhan ribu pasien di rumah sakit
Cleveland yang dengan suka rela mentransfer rekam medis mereka. Rekam medis
yang terkumpul itu dipergunakan oleh Google untuk memberikan layanan melalui
aplikasi terbarunya.
Perlu dicatat bahwa setiap data pasien dalam rekam medis,
seperti resep obat, jenis alergi, riwayat kesehatan, dan sebagainya semuanya
itu dilindungi dengan mempergunakan password, seperti juga yang disyaratkan
dalam layanan Google lainnya. Layanan Google tersebut semakin membuat pengelola
rumah sakit ingin segera memakai dan mengintegrasikan sistem informasi dan
manajemenya dengan Google demi mewujudkan sistem layanan kesehatan yang lebih
efektif dan progresif.
Kita
ketahui bahwa sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan
teknologi. Seseorang menggunakan teknologi karena manusia berakal. Dengan
akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman dan
sebagainya. Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya
dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.
Era
Globalisasi sekarang ini kemajuan teknologi sangat berkembang dengan begitu
pesat. Salah satu kemajuan teknologi tersebut ialah teknologi informasi (TI)
yang telah merambah keberbagai bidang kehidupan manusia. Defenisi Teknologi
Informasi itu sendiri adalah Studi atau penggunaan peralatan elektronika, untuk
menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja melalui
berbagai media (seperti internet), termasuk kata-kata, bilangan dan gambar.
Salah satu kemajuan
teknologi informasi merambah pada bidang kesehatan seperti kedokteran. Kemajuan
dalam bidang kesehatan ini sangat berkembang dengan begitu pesat, sehingga
banyak temuan-temuan yang didapatkan dengan bantuan Teknologi Informasi baik
dalam bidang pengorganisasian rumah sakit, pengobatan, maupun penelitian
pengembangan dari ilmu kesehatan itu sendiri. Pelayanan kesehatan berbasis
teknologi informasi tengah mendapat banyak perhatian dunia. Terutama disebabkan
oleh janji dan peluang bahwa teknologi mampu meningkatkan kualitas kehidupan
manusia
Dalam bidang kedokteran
sendiri kemajuan Teknologi Informasi sangat menunjang ilmu kedokteran baik
klinis, dasar maupun komunitas. Sebagai hasilnya, tidak kurang dari 750.000
jurnal dengan berbagai bahasa terbit setiap tahunnya yang bisa di searcing
melalui jaringan internet. Akan tetapi tidak semua penelitian dapat diterapkan
kepada pasien, sehingga dokter hendaknya memiliki pemahaman mengenai metodologi
penelitian.
Di dunia medis, dengan perkembangan
pengetahuan yang begitu cepat (kurang lebih 750.000 artikel terbaru di jurnal
kedokteran dipublikasikan tiap tahun), dokter akan cepat tertinggal jika tidak
memanfaatkan berbagai tool untuk mengudapte perkembangan terbaru, Selain teknologi informasi juga memiliki
kemampuan dalam memfilter data dan mengolah menjadi informasi,dengan
berkembangnya teknologi ,banyak manfaat yang dapat diperoleh oleh teknologi
.banyak peralatan canggih yang diciptakan oleh tangan lincah manusia yang sangat
berguna dan dibutuhkan oleh masyarakat di dunia.
1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan
dari judul dan latar belakang diatas, maka timbul Perumusan Masalah sebagai
berikut :
-
Apa
saja dampak positif atau keuntungan dari perkembangan teknologi terhadap
Kesehatan manusia.
-
Dampak
negative dari perkembangan teknologi terhadap kesehatan manusia.
-
Bagaimana
cara kita menyikapi “Pengaruh Teknologi Terhadap Kesehatan”.
1.3
Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan dari penulisan ini adalah :
-
Untuk
mengetahui apa saja dampak positif atau keuntungan dari perkembangan teknologi
terhadap Kesehatan manusia.
-
Untuk
mengetahui Dampak negative dari perkembangan teknologi terhadap kesehatan
manusia.
-
Sikap
kita dalam menghadapi bagaimana cara kita menyikapi “Pengaruh Teknologi
Terhadap Kesehatan”
1.4
Manfaat Penulisan
Adapun
manfaat dari penulisan ini adalah untuk menambah wawasan para pembaca mengenai
pengaruh teknologi terhadap kesehatan manusia, selain itu adapun manffat
lainnya adalah :
-
Bagi Ilmu Pengetahuan :
Agar sebagai tambahan referensi atau sumber
pengetahuan lainnya yang berguna dalam menambah informasi tentang kesehatan.
-
Bagi Pemerintah Daerah
Sebagai bahan acuan dalam mengambil keputusan
yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat.
-
Bagi diri sendiri
Menambah
wawasan tentang teknologi pada kesehatan.
BAB II
STUDI KEPUSTAKAAN
Menurut
W.J.S Purwadarminta dalam bukunya yang berjudul Kamus Umum Bahasa Indonesia
yang di terbitkan oleh Balai Pustaka Jakarta Tahun 1986 yang dimaksud teknologi
adalah kemajuan yang berlandaskan pengetahuan berdasarkan proses teknis (Kamus
Umum Bahasa Indonesia 1993).
Dampak Positif Perkembangan Teknologi
Terhadap Kesehatan
Perkembangan teknologi
dapat membuka banyak lapangan pekerjaan baru,sehingga sumber daya manusia dapat
berperan,baik tenaga maupun pikiran.Perkembangan teknologi mempunyai dampak
positif,yaitu terpenuhinya kebutuhan manusia akan kemakmuran materi,kemudahan
serta manusia dapat mendayagunakan sumber daya alam lebih efektif dan efisien.
Manusia dapat mengubah sistem transformasi dan komunikasi sehingga menimbulkan
kemudahan . Untuk usaha ini diperlukan tenaga dan pikiran manusia atau dengan
kata lain akan tercipta lapangan baru.
Teknologi yang semakin
berkembang menuntut sebuah realisasi yang berdampak positif terhadap kehidupan
manusia khusunya di bidang kesehatan. Seiring pesatnya perkembangan teknologi
para pendahulu telah berussaha untuk mneyempurnakan apa yang telah dan akan
diciptakan demi kesejahteraan manusia. Beberapa yang telah
diciptakannya kini dapat kita rassakan sedemikian rupa. Hal inilah yang
dianggap sebagai hal yang dinilai berdampak positif terhadap kehidupan manusia
terutama di bidang kesehatan.
Berikut ini merupakan
beberapa yang kita ketahui dan lazim kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Ditemukannya mikroskop, sinar-X,
antibiotik, obat-obat bius, transplantasi vaksinasi bidang kedokteran dan
pengobatan dalam rangka peningkatan kesehatan masyarakat telah maju dengan
pesat. Penemuan dalam bidang-bidang tersebut telah membebaskan manusia dari
bahaya maut, akibat penyebaran wabah penyakit yang mengerikan seperticacar,
pes, malaria, TBC, tumor, kanker, dan
lain-lain.
2. Ditemukannya alat-alat pengganti organ
tubuh manusia yang telah rusak.
Misalnya mata (baik mata buatan maupun donor
mata), ginjal dan jantung.
3. Diketemukannya keahlian dalam bidang
operasi plastik, sehingga hidung
yang pesek dapat menjadi mancung, dan
lain-lain.
4. Diketemukannya tata menu makan setiap
hari. Dengan diketemukannya
cara ini, sebagian besar masyarakat telah
mengatur menu makan dengan zat vitamin sehingga dapat memperlambat keausan
setiap organ tubuh manusia
dengan begitu akan memberi kesempatan untuk
lebih lama.
5. Diketemukannya peralatan untuk mengolah
sampah dan limbah sehingga
sampah dan limbah tidak lagi mengganggu
kelangsungan hidup manusia.
Sehingga dengan bukti-bukti tersebut maka
perkembangan teknologi dapat dianggap memiliki banyak dampak positif yang
meluas dan berlaku secara umum di masyarakat. Dengan adanya perkembangan
teknologi seperti ini, berbagai upaya pencegahan dan pemberantasan terhadap
kemungkinan penyakit yang dapat menyerang manusia seketika. Menurut penelitian
penyakit menular dapat disebabkan oleh bakteri, cacing dan jamur. Dengan
menggunakan mikroskop elektron dapat diketahui proses perkembangbiakan suatu
bakteri.
Dengan demikian timbullah suatu usaha
pemberantasan penyakit menular dengan beberapa cara diantaranya :
1. melokalisasi dan memberikan pengobatan
yang tuntas terhadap penderita
penyakit menular.
2. dengan teknologi dan faslitas pengobatan
yang memadai dapat digunakan
untuk memberantas penyakit menular.
Sehingga berawal dari pemikiran sederhana
seperti ini, akan berkembang menjadi suatu hal yang lebih modern dan kompleks
seperti diciptakannya suatu produk yang dinamakan dengan Body Lotion. Dimana
penggunaannya dapat disederhanakan sedemikian rupa. Begitu halnya dengan
perangkat alat kedokteran yang diciptakan lebih dinamis dalam penggunaanya.
Teknologi komputer misalnya, banyak mengubah alat- alat kedokteran. Semua
informasi medis, termasuk yang dihasilkan dari sinar X, tes laboratorium, dan
monitor detak jantung, sekarang ini dapat ditransmisikan ke dokter lain dalam
format digital. Teknologi transfer gambar juga menjadikan gambar radiologi,
misal CT scan dan MRI, bisa segera dikirim ke diagram elektronik dan meja
dokter. Pasien rawat intensif, yang selalu dimonitor perawat selama istirahat,
juga dapat dimonitor oleh dokter melalui “menara kontrol” dari jarak jauh.
Rekam medik elektronik dan perangkat komputerisasi lainnya membuat pasien
serangan jantung bisa mendapatkan obat yang sesuai, dan kadar gula darah pasien
diabetes pun bisa terukur. Telemedicine (pengobatan jarak jauh), yaitu
perawatan yang diberikan melalui telekomunikasi uga turut mambantu dunia
kedokteran. Sekarang Telemedicine telah diimplementasikan oleh administrator
penjara amerika, tempat di mana tahanan diberi
jaminan perawatan medis karena jumlah tahanan
semakin banyak maka biaya kesehatan
pun perlu dikontrol.
2.2 Dampak Negatif Perkembangan Teknologi
Terhadap Kesehatan
Kemampuan teknologi dalam mengatasi berbagai
permasalahan kesehatan tidak menutup kemungkinan juga akan menimbulkan dampak
negatif. Yaitu timbulnya penyakit-penyakit baru, baik langsung maupun tidak
langsung.
a. Efek Radiasi yang Berpotensi Menghasilkan
Penyakit Baru
Salah satu contoh adalah penyakit kanker yang
kita ketahui bersama bahwa hingga saat ini penyakit tersebut belum memiliki
obat yang bisa mendeteksi hingga tercapainya suatu kesembuhan yang sempurna
bagi para penderitanya. Selain itu unsur zat radioaktiv yang digunakan untuk
mengobati penderita kanker juga dapat menimbulkan radiasi yang berbahaya, dan
tentunya hal tersebut menjadi cikal bakal suatu penyakit baru yang berbahaya.
Begitu halnya dengan alat komunikasi yang sering kita gunakan. Sejumlah penelitian
yang dilakuan menunjukkan radiasi telepon genggam berakibat buruk terhadap
tubuh manusia. Misalnya meningkatkan risiko terkena tumor telinga dan kanker
otak, berpengaruh buruk pada jaringan otak, merusak dan mengurangi jumlah
sperma hingga 30 persen, mengakibatkan meningioma, neurinoma akustik, acoustic
melanoma, dan kanker kelenjar ludah. Sayangnya, tak satu pun 6 vendor telepon
seluler terbesar dunia merespon hasil-hasil penelitian tersebut. Boleh saja
para ahli mengingatkan bahayanya gelombang elektromagnetik, namun hampir selalu
ditanggapi produsen dengan statement, “Aman-aman saja.” Meski belum ada
kepastian terhadap hasil penelitian ini, pimpinan proyek penelitian Franz
Adlkofer menyarankan tindakan pencegahan dengan menganjurkan penggunaan telepon
genggam hanya dalam keadaan darurat saja. Artinya, kalau di sekitar Anda
tersedia telepon biasa sebaiknya Anda menghindari memakai telepon seluler.
Atau, menggunakan peralatan hands-free kapan saja memungkinkan.
Begitu pula dengan halnya computer yang beregenerasi
menadi laptop. Mata adalah organ tubuh yang paling mudah mengalami penyakit
akibat kerja, karena terlalu sering memfokuskan bola mata ke layar monitor.
Tampilan layar monitor yang terlalu terang dengan warna yang panas seperti
warna merah, kuning, ungu, oranye akan lebih mempercepat kelelahan pada mata.
Selain dari itu, pantulan cahaya (silau) pada layar monitor yang berasal dari
sumber lain seperti jendela, lampu penerangan dan lain sebagainya, akan
menambah beban mata. Pencahayaan ruangan kerja juga berpengaruh pada beban
mata. (1,3)Pemakaian layar monitor yang tidak ergonomis dapat menyebabkan
keluhan pada mata. Berdasarkan hasil penelitian, 77 % para
pemakai layar monitor akan mengalami keluhan pada mata, mulai dari rasa pegal
dan nyeri pada mata, mata merah, mata berair, sampai pada iritasi mata bahkan
kemungkinan katarak mata.
Bila operator komputer menggunakan soft lens
(lensa mata), kelelahan mata akan lebih cepat terasa, karena mata yang dalam
keadaan memfokuskan ke layar monitor akan jarang berkedip sehingga bola mata
cepat menjadi kering dan ini menyebabkan timbulnya gesekan antara lensa dan
kelopak mata. Ruang berpendingin (AC) akan lebih memperparah gesekan tersebut,
karena udara ruangan ber AC akan kering sehingga air mata akan ikut menguap.
Menurut hasil penelitian yang penulis lakukan, untuk operator komputer yang
bekerja 8 jam per hari terus menerus, ternyata radiasi yang keluar dari
komputer (khususnya sinar-X) sangat rendah yaitu sekitar 0,01739 m Rem per
tahun. Harga tersebut jauh lebih rendah dari pada
radiasi yang berasal dari sinar kosmis dan dari radiasi bumi (terresterial
radiation) yang berkisar 145 m Rem per tahun. Sedangkan laju dosis radiasi yang
diizinkan untuk masyarakat umum adalah 500 m Rem per tahun. Akhir-akhir ini
banyak dijual kaca filter untuk layar monitor yang dipromosikan sebagai filter
radiasi yang keluar dari komputer.kaca filter yang dijual di pasaran lebih
sesuai sebagai filter kesilauan (glare) dari cahaya layar komputer, bukan
sebagai filter radiasi.
b. Efek Ketergantungan
Teknologi yang kian berkembang juga dapat
menimbulkan timabl balik yang bersifat begatif seperti sifat ketergantungan.
Para pengkonsumsi obat antibiotik yang banyak beredar di masyarakat ternyata
tidak semata-mata hanya mengurangi keluhan yang ada tetapi juga menimbulkan
ketergantungan dengan intensitas yang berbeda-beda dari masing-masing jenis
antibiotik. Tidak hanya sampai pada hal tersebut, akan tetapi timbulah suatu
kemungkian yang menyebabkan penyakit tersebut memiliki tingkat kekebalan
terhadap antibiotik tertentu.
Pengaruh negatif lain bagi anak, adalah
kecendrungan munculnya ‘kecanduan’ anak pada komputer. Kecanduan bermain
komputer ditengarai memicu anak menjadi malas menulis, menggambar atau pun
melakukan aktivitas
sosial.
Begitu halnya dengan kecenduan computer yang
didominasi oleh usia dini. Kecanduan bermain komputer bisa terjadi terutama
karena sejak awal orangtua tidak membuat aturan bermain komputer. Seharusnya,
orangtua perlu membuat kesepakatan dengan anak soal waktu bermain komputer.
Misalnya, anak boleh bermain komputer sepulang sekolah setelah selesai
mengerjakan PR hanya selama satu jam. Waktu yang lebih longgar dapat diberikan
pada hari libur. Pengaturan waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak berpikir
bahwa bermain komputer adalah satu-satunya kegiatan yang menarik bagi anak.
Pengaturan ini perlu diperhatikan secara ketat oleh orangtua, setidaknya sampai
anak berusia 12 tahun. Pada usia yang lebih besar, diharapkan anak sudah dapat
lebih mampu mengatur waktu dengan baik demi mengurangi dampak teknologi ini.
c. Kesalahan Persepsi Diyakini Oleh
Masyarakat
Efek negatif yang juga dapat timbul karena
kesalahan dari persepsi masyarakat dalam mengkaji suatu pengetahuan yang ia
dapatkan. Salah satu contoh yang terjadi di kalangan masyarakat adalah maraknya
keinginan para penikmat kolesterol berlebih. Mereka memiliki anggapan yang
mengatakan bahwa untuk mngurangi berat badan maka salah satu hal yang harus
dilakukan adalah mengurangi jumlah porsi serta kuantiatas makanan yang
dikonsumsi. Dengan tidak mengkonsumsi nasi dibeberapa
periode tertentu serta menggantikannya dengan makanan yang memiliki kadar
karbohidrat yang lebih rendah. Ini merupakan suatu persepsi yang kurang benar
di mata peneliti dan pakar nutrisi. Bahwa yang dimaksud sebagai solusi untuk
mengurangi kadar kolesterol adalah disebutkan oleh pakat nutrisi untuk mengatur
pola makan dengan memperhitungkan takaran nutrisi sesuai dengan kebutuhan
energi oleh tubuh. Maka dari hal tersebut, persepsi masyarakat juga menentukan
bagaimana penerapan teknologi yang
sedemikian modern tersebut dapat bermanfaat
bagi kehidupan masyarakat.
d. Proses Publikasi Perangkat Kesehatan yang
Tidak Tepat
Sebuah kalkulator online yang dikembangkan
periset umur panjang di Sekolah Kedokteran Harvard dan Pusat Kedokteran Boston
yang dialamatkanwww.livingto100. com, di publikasikan begitu saja kepada
masyarakat. Hal ini akan membawa dampak buruk terhadap masyarakat yang meyakini
bahwa hasil perhitungan kalkulator tersebut benar adanya. Maka secara
psikologis akan mempengaruhi harapan untuk tetap hidup sejahtera. Berbahagia
bagi mereka yang tercatat memiliki umur yang panjang, tidak bagi yang tercatat
sebaliknya.
e. Kerahasiaan Seseorang Tidak Terjamin
Majunya peradaban teknologi juga tidak
menjamin bahwa penggunanya merasa aman atau terlindungi terhadap sesuatu yang
berhubungan dengan privasi. Sekarang telah diciptakan pula perangkat lunak yang
bisa mengukur risiko kanker payudara bagi wanita. Pasien bisa mengirim email
untuk meminta rekaman medik ke dokter . Namun hal ini masih dinilai memiliki
permaslahan yang kaitannya dengan privasi pasien dan keamanan data tersebut.
f. Terganggunya Syaraf
Sara manusia merupakan organ vital yang perlu
dilindungi. Namun teknologi juga menunjukkan indikasi bahwa dalam hal ini
berbahaya bagi stabilitas syaraf. Slah satu contoh printer yang menggunakan
sistim buble jet kebisingannya relatif lebihrendah bila dibandingkan dengan
printer sistim dot matrix. Saat ini printer yang paling rendah kebisingannya
adalah sistim laser printer. Kebisingan yang tinggi dapat mempengaruhi syaraf
manusia dan hal ini dapat berakibat pada kelelahan maupun rasa nyeri. Adapun
batas kebisingan yang diizinkan untuk bekerja selama kurang dari 8 jam per hari
adalah 80 dB. Sedangkan ruang kerja yang ideal adalah dengan kebisingan sekitar
40 - 50 dB. Apabila di dalam ruang kerja terdapat mesin pendingin (AC), maka
kebisingan akan bertambah selain dari suara printer.
g. Repetitive Strain Injury
(RSI)
RSI merupakan sebuah terminologi yang mengacu
pada beberapa variasi keluhan kerangka otot (musculoskeletal). Ini menyangkut
keluhan yang dikenal dengan sakit urat otot. RSI meliputi gangguan lengan atas
berkaitan dengan kerja (Work-Related Upper Limb Disorders) dan luka penggunaan
berlebihan yang berhubungan dengan kerja (Occupational Overuse Injuries).
Keluhan ini terutama diderita oleh para pekerja dengan posisi duduk yang statis
saat menggunakan komputer atau menggunakan gerakan tangan yang berulang
(repetitive) setiap hari, beban kerja yang statis (seperti menggenggam mouse),
membiarkan lengan membengkok, dan sejenisnya dalam waktu yang cukup lama. Ini
akan bertambah buruk jika tempat kerja tidak didesain secara ergonomis,
misalnya posisi keyboard dan layar monitor yang terlalu tinggi atau terlampau
rendah, kursi tidak menopang badan untuk duduk tegak, dan sebagainya.
Hal ini akan semakin parah bila ditambah
lingkungan kerja yang kurang bergerak, kurang istirahat, mengandung stress
tinggi dengan deadline dan laporan rutin serta lainnya. Apalagi jika Anda
perokok, menderita kegemukan (obesitas), lemah otot, memiliki tangan yang
terasa dingin serta kurang berolah raga. Gejala awal RSI dapat muncul pada
berbagai tempat dari pangkal lengan hingga ke ujung tangan. Gejala yang menjadi
tanda peringatan menyangkut:
• Kesulitan membuka dan menutup tangan
• Otot tangan terasa kaku (misalnya hingga
kesulitan mengancing baju)
• Kesulitan menggunakan tangan (untuk
membalik halaman buku, memutar tombol
atau bahkan memegang mug)
• Bangun dengan rasa sakit di pergelangan
tangan atau mati rasa di tangan, terutama
di awal pagi hari
• Tangan terasa dingin
• Tangan gemetar (tremor)
•
Tangan terasa canggung, bergetar atau bahkan mati rasa
Manfaat Komputer Di Bidang Kesehatan
Komputer
yang banyak berperan dalam dunia kesehatan
·
Melakukan
rotgen terhadap tubuh pasien sehingga dapat diketahui apa penyakit dan
penyebabnya.
·
Diagnostik ,
terapi dan perawatan, monitoring status pasien
·
Adminstrasi
Rumah Sakit
·
Data base
karyawan Rumah Sakit
·
Laboratorium
analisis kesehatan, penelitian dalam bidangkesehatan
·
Penelitian
dan pabrik Farmasi.
Perkembangan
teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke berbagai sektor
termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan (dan medis) merupakan bidang yang
bersifat information-intensive, akan tetapi adopsi teknologi informasi relatif
tertinggal. Sebagai contoh, ketika transaksi finansial secara elektronik sudah
menjadi salah satu prosedur standar dalam dunia perbankan, sebagian besar rumah
sakit di Indonesia baru dalam tahap perencanaan pengembangan billing system.
Meskipun rumah sakit dikenal sebagai organisasi yang padat modal-padat karya,
tetapi investasi teknologi informasi masih merupakan bagian kecil.
Di dunia
medis, dengan perkembangan pengetahuan yang begitu cepat (kurang lebih 750.000
artikel terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap tahun), dokter akan
cepat tertinggal jika tidak memanfaatkan berbagai tool untuk mengudapte
perkembangan terbaru. Selain memiliki potensi dalam memfilter data dan mengolah
menjadi informasi, TI mampu menyimpannya dengan jumlah kapasitas jauh lebih
banyak dari cara-cara manual. Konvergensi dengan teknologi komunikasi juga
memungkinkan data kesehatan di-share secara mudah dan cepat. Disamping itu,
teknologi memiliki karakteristik perkembangan yang sangat cepat. Setiap dua
tahun, akan muncul produk baru dengan kemampuan pengolahan yang dua kali lebih
cepat dan kapasitas penyimpanan dua kali lebih besar serta berbagai aplikasi
inovatif terbaru. Dengan berbagai potensinya ini, adalah naif apabila manajemen
informasi kesehatan di rumah sakit tidak memberikan perhatian istimewa.
1.
Perkembangan Kesehatan di Indonesia
Standar dan
mutu layanan kesehatan di Indonesia belum menggembirakan dan masih tertinggal
bila dibandingkan dengan negara lain. Perhatian negara terhadap standar
fasilitas kesehatan bagi penyedia jasa kesehatan dan pengaruhnya terhadap hasil
perawatan pasien juga masih kurang. Untuk membenahi sistem kesehatan nasional
secara progresif dibutuhkan solusi cerdas berupa layanan elektronik kesehatan
atau biasa disebut dengan istilah e-Health. Yang merupakan solusi enterprise di
bidang kesehatan karena melibatkan berbagai pihak, mulai dari masyarakat luas,
Rumah Sakit, Puskesmas, Perguruan Tinggi, hingga produsen obat dan industri
farmasi. Selain itu keterpaduan dan integrasi antara e-Health dengan SIAK (Sistem
Informasi dan Administrasi Kependudukan), baik dalam lingkup nasional,
regional dan daerah sangat membantu optimalisasi sistem kesehatan rakyat dimasa
mendatang. Proses Digital Medical Records (DMR) atau rekam medis
elektronik merupakan segmen fundamental dari e-Health.
Karena DMR
memberikan fasilitas pertukaran data antar lembaga kesehatan seperti Rumah
Sakit, Puskesmas, perguruan tinggi, perseorangan dan lain-lain. Sistem dapat
menyimpan sejarah rekam medis dari seorang pasien mulai lahir sampai meninggal
dunia. Kelebihan rekam medis elektronik antara lain : memungkinkan akses yang
simultan dari lokasi berbeda, mengurangi kesalahan interpretasi data, penyajian
yang variatif, mempercepat pembuatan keputusan, dan membantu analisis data.
Kondisinya bertambah sempurna jika disertai kapasitas penyimpanan multimedia
untuk foto rontgen, rekaman suara, diagram, laporan patologi, dan lain-lain.
Aplikasi e-Health melahirkan lompatan yang luar biasa dalam sektor kesehatan
seperti : Surveilans Epidemiologi, Telemedicines, Prescribing dan Sistem
Informasi Geografis (SIG) Kesehatan.
Untuk
mengembangkan aplikasi e-Health pentingnya memperhatikan standar DICOM (Digital
Imaging and Communications in Medicine). Karena standar itu memungkinkan
data-data hasil pemeriksaan radiologi untuk disimpan dan atau ditransmisikan
dengan menggunakan format tertentu. Cakupan standar DICOM tidak hanya berkisar
pada masalah penyimpanan dan penyajian data radiologi, namun semakin berkembang
ke arah integrasi instrumen radiologi dengan protokol jaringan komunikasi
tertentu.
2.
Manfaat Telemedicine
Surveilans
Epidemiologis merupakan kumpulan data penyakit yang diobservasi untuk mengetahui
tren dan mendeteksi perubahan kejadian penyakit tersebut secara dini. Pola dan
distribusi penyakit juga mudah diamati berdasarkan area geografis, usia,
komunitas, dan sebagainya. Prosedur pengumpulan data secara manual dapat
digantikan dengan digitalisasi yang lebih cepat, akurat dan hemat biaya.
Apalagi jika jarak lokasi kejadian dan tempat pengumpulan data sangat
berjauhan. Lompatan luar biasa lainnya adalah mengenai Telemedicine. Yang
merupakan pemanfaatan TIK untuk memberikan informasi dan pelayanan kesehatan
atau kedokteran dari suatu lokasi ke lokasi lainnya.
Telemedicine
bisa diartikan sebagai akses cepat untuk memberikan keahlian medis secara jarak
jauh. Sehingga tidak tergantung dimana posisi pasien itu berada. Dalam kondisi
gawat darurat atau bencana alam, fungsi Telemedicine menjadi sangat penting
karena dapat mempercepat tindakan medis. Data medis seperti foto resolusi
tinggi, gambar radiografi, rekaman suara, rekam medis pasien, konferensi video
kesehatan juga dapat ditransfer ke lokasi lain yang berjauhan. Pelayanan
kesehatan interaktif tersebut juga dapat menggunakan media audio visual untuk
konsultasi, diagnosis dan pengobatan, termasuk proses pendidikan dan latihan
kepada penyedia kesehatan dan masyarakat luas.
Telemedicine
melahirkan sub-aplikasi seperti teleradiologi, teledermatologi, telepatologi,
telefarmasi dan sebagainya. Sistem Informasi Geografis (SIG) dibidang kesehatan
sangat berguna untuk menampilkan berbagai peta tematik kesehatan. SIG sangat
membantu otoritas kesehatan untuk mengambil kebijakan yang cepat dan tepat.
Dalam hal ini hasil-hasil dari Surveilans epidemologis dalam format SIG bisa
ditampilkan secara fleksibel melalui internet. Dan jika SIG Kesehatan
diintegrasikan dengan SIG Kependudukan merupakan infrastruktur data yang
bermutu tinggi untuk menentukan kebijakan pembangunan berkelanjutan. Selain itu
dengan e-Health mekanisme Prescribing atau sistem resep obat secara online juga
bisa dilakukan. Dalam hal ini pasien hanya berurusan dengan institusi pelayanan
kesehatan. Sedangkan resep obat akan diatur secara otomatis. Mulai dari
persedian obat sampai dengan pembayaran oleh pihak asuransi kesehatan.
Mekanisme diatas juga bisa mengeleminir tindakan mafia obat dan memudahkan
kontrol pemerintah dan publik dalam hal harga dan distribusi obat-obatan. C
TIK juga
mempermudah Dokter dan Perawat dalam memonitor kesehatan pasien monitor detak
jantung pasien lewat monitor komputer, aliran darah , memeriksa organ dalam
pasien dengan sinar X. Sebagai contoh saat perawatan Almarhum Mantan Presiden
Soeharto di Rumah Sakit Pertamina Jakarta, tahun 2008. Dengan teknologi modern
bisa memonitor, bahkan menggantikan fungsi organ dalam seperti Jantung,
Paru-paru dan Ginjal. Itu merupakan teknologi kesehatan yang digabungkan dengan
teknologi Informasi dan Komputer.
Era
globalisasi dan era informasi yang akhir-akhir ini mulai masuk ke Indonesia
telah membuat tuntutan-tuntutan baru di segala sektor dalam Negara kita. Tidak
terkecuali dalam sektor pelayanan kesehatan, era globalisasi dan informasi seakan
telah membuat standar baru yang harus dipenuhi oleh seluruh pemain di sektor
ini. Hal tersebut telah membuat dunia keperawatan di Indonesia menjadi
tertantang untuk terus mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang
berbasis teknologi informasi. Namun memang kita tidak bisa mnutup mata akan
hambatanhambatan yang dihadapi oleh keperawatan di Indonesia, diantaranya
adalah keterbatasan SDM yang menguasai bidang keperawatan dan teknologi
informasi sevara terpadu, masih minimnya infrastruktur untuk menerapkan sistem
informasi di dunia pelayanan, dan masih rendahnya minat para perawat di bidang
teknologi informasi keperawatan.
Aplikasi
teknologi informasi untuk mendukung manajemen informasi kesehatan
1.
Rekam medis berbasis komputer (Computer based patient record)
Salah satu
tantangan besar dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi di rumah
sakit adalah penerapan rekam medis medis berbasis komputer. Dalam laporan
resminya, Intitute of Medicine mencatat bahwa hingga saat ini masih sedikit
bukti yang menunjukkan keberhasilan penerapan rekam medis berbasis komputer
secara utuh, komprehensif dan dapat dijadikan data model bagi rumah sakit
lainnya
Pengertian
rekam medis berbasis komputer bervariasi, akan tetapi, secara prinsip adalah
penggunaan database untuk mencatat semua data medis, demografis serta setiap
event dalam manajemen pasien di rumah sakit. Rekam medis berbasis komputer akan
menghimpun berbagai data klinis pasien baik yang berasal dari hasil pemeriksaan
dokter, digitasi dari alat diagnosisi (EKG, radiologi, dll), konversi hasil
pemeriksaan laboratorium maupun interpretasi klinis. Rekam medis berbasis
komputer yang lengkap biasanya disertai dengan fasilitas sistem pendukung
keputusan (SPK) yang memungkinkan pemberian alert, reminder, bantuan
diagnosis maupun terapi agar dokter maupun klinisi dapat mematuhi protokol
klinik.
TIK juga mempermudah Dokter dan
Perawat dalam memonitor kesehatan pasien monitor detak jantung pasien lewat
monitor komputer, aliran darah , memeriksa organ dalam pasien dengan sinar
X.Dengan teknologi modern bisa memonitor, bahkan menggantikan fungsi organ
dalam seperti Jantung, Paru-paru dan Ginjal. Itu merupakan teknologi kesehatan
yang digabungkan dengan teknologi Informasi dan Komputer.
2. Pelayanan
Medis dan Non medis
a) Pelayanan
Medis
Pelayanan
yang bersifat medis khususnya di pelayanan keperawatan mengalami perkembangan
teknologi informasi yang sangat membantu dalam proses keperawatan dimulai dari
pemasukan data secara digital ke dalam komputer yang dapat memudahkan
pengkajian selanjutnya, intervensi apa yang sesuai dengan diagnosis yan sudah
ditegakkan sebelumnya, hingga hasil keluaran apa yang diharapkan oleh perawat.
Sebelum menerapkan sistem ini hal pertama yang dilakukan adalah membakukan
klasifikasi diagnosis keperawatan yang selama ini dirasa masih rancu, hal ini
dilakukan untuk menghilangkan ambiguitas dokumentasi serta memberikan manfaat
lebih lanjut terhadap sistem kompensasi, penjadwalan, evaluasi efektifitas
intervensi sampai kepada upaya identifikasi error dalam manajemen keperawatan.
Sistem ini mempermudah perawat memonitor klien dan segera dapat memasukkan data
terkini dan intervensi apa yang telah dilakukan ke dalam komputer yang sudah
tersedia di setiap bangsal sehingga akan mengurangi kesalahan dalam dokumentasi
dan evaluasi hasil tindakan keperawatan yang sudah dilakukan.
b) Pelayanan
Non Medis
Pelayanan
yang bersifat non-medis pun dengan adanya perkembangan teknologi informasi
seperi sekarang ini semakin terbantu dalam menyediakan sebuah bentuk pelayanan
yang semakin efisien dan efektif, dimana para calon klien rumah sakit yang
pernah berobat atau dirawat di RS tidak perlu lagi menunggu dalam waktu yang
cukup lama saat mendaftarkan diri karena proses administrasi yang masih terdokumentasi
secara manual di atas kertas dan membutuhkan waktu yang cukup lama mencari data
klien yang sudah tersimpan, ataupun setelah sekian lama mencari dan tidak
ditemukan akhirnya klien tersebut diharuskan mendaftar ulang kembali dan hal
ini jelas menurunkan efisiensi RS dalam hal penggunaan kertas yang tentunya
membutuhkan biaya. Bandingkan bila setiap klien didaftarkan secara digital dan
semua data mengenai klien dimasukkan ke dalam komputer sehingga ketika
data-data tersebut dibutuhkan kembali dapat diambil dengan waktu yang relatif
singkat dan akurat.
PERANAN
KOMPUTER DALAM DUNIA KESEHATAN
Teknologi
Informasi di bidang kesehatan atau kedokteran komputer juga telah
memperlihatkan peran yang sangat signifikan untuk menolong jiwa manusia, dan
riset di bidang kedokteran. Komputer digunakan untuk mendiagnosis penyakit,
menemukan obat yang tepat, serta menganalisis organ tubuh manusia bagian dalam
yang sulit dilihat. Teknologi informasi berupa Sistem Computerized Axial
Tomography (CAT) berguna untuk menggambar struktur bagian otak dan
mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tidak bergerak dengan menggunakan
sinar-X. Sedangkan untuk yang bergerak menggunakan sistem Dynamic Spatial
Reconstructor (DSR) yang dapat digunakan untuk melihat gambar dari berbagai
sudut organ tubuh.
Single
Photon Emission Computer Tomography (SPECT), merupakan sistem komputer yang mempergunakan
gas radioaktif untuk mendeteksi partikel-partikel tubuh yang ditampilkan dalam
bentuk gambar. Bentuk lain adalah Position Emission Tomography (PET)
juga merupakan sistem komputer yang dapat menampilkan gambar yang menggunakan
isotop radioaktif. Selain itu Nuclear Magnetic Resonance merupakan teknik
mendiagnosis dengan cara memagnetikkan nucleus (pusat atom) dari atom hidrogen.
Saat ini
telah ada temuan baru yaitu komputer DNA, yang mampu mendiagnosis penyakit
sekaligus memberi obat. Ehud Shapiro beserta timnya dari institut Sains
Weizmann, Rehovot, Israel, telah membuat komputer DNA ultrakecil yang mempu
mendiagnosis dan mengobati kanker tertentu. Komponen penyusun komputer DNA
adalah materi genetik yang diketahui urutan basanya. Seperti diketahui bahwa
urutan gen secara intrinsik mempunyai kemampuan inheren untuk mengolah
informasi layaknya komputer. Oleh karena itu trilyunan mesin biomolekul yang
bekerja dengan ketepatan lebih dari 99,8% itu, dapat dikemas dalam setetes
larutan. Komputer DNA menggunakan untai nukleotida sebagai masukan data, dan
molekul biologi aktif sebagai larutan data dapat menghasilkan sistem kendali
logis dari proses-proses biologi.
Efek Negatif
terhadap kesehatan manusia yang ditimbulkan oleh teknologi komputer
1. Radiasi
Monitor
Mata adalah
organ tubuh yang paling mudah mengalami penyakit akibat kerja, karena terlalu
sering memfokuskan bola mata ke layar monitor. Tampilan layar monitor yang
terlalu terang dengan warna yang panas seperti warna merah, kuning, ungu,
oranye akan lebih mempercepat kelelahan pada mata. Selain dari itu, pantulan
cahaya (silau) pada layar monitor yang berasal dari sumber lain seperti
jendela, lampu penerangan dan lain sebagainya, akan menambah beban mata.
Pencahayaan ruangan kerja juga berpengaruh pada beban mata. (1,3)Pemakaian
layar monitor yang tidak ergonomis dapat menyebabkan keluhan pada mata.
Berdasarkan hasil penelitian, 77 % para pemakai layar monitor akan mengalami
keluhan pada mata, mulai dari rasa pegal dan nyeri pada mata, mata merah, mata
berair, sampai pada iritasi mata bahkan kemungkinan katarak mata.
Bila
operator komputer menggunakan soft lens (lensa mata), kelelahan mata akan lebih
cepat terasa, karena mata yang dalam keadaan memfokuskan ke layar monitor akan
jarang berkedip sehingga bola mata cepat menjadi kering dan ini menyebabkan
timbulnya gesekan antara lensa dan kelopak mata. Ruang berpendingin (AC) akan
lebih memperparah gesekan tersebut, karena udara ruangan ber AC akan kering
sehingga air mata akan ikut menguap. Menurut hasil penelitian yang penulis
lakukan, untuk operator komputer yang bekerja 8 jam per hari terus menerus,
ternyata radiasi yang keluar dari komputer (khususnya sinar-X) sangat rendah
yaitu sekitar 0,01739 m Rem per tahun. Harga tersebut jauh lebih rendah dari
pada radiasi yang berasal dari sinar kosmis dan dari radiasi bumi (terresterial
radiation) yang berkisar 145 m Rem per tahun. Sedangkan laju dosis radiasi yang
diizinkan untuk masyarakat umum adalah 500 m Rem per tahun
Akhir-akhir
ini banyak dijual kaca filter untuk layar monitor yang dipromosikan sebagai
filter radiasi yang keluar dari komputer.kaca filter yang dijual di pasaran
lebih sesuai sebagai filter kesilauan (glare) dari cahaya layar komputer, bukan
sebagai filter radiasi.
2.
Terganggunya Syaraf
Printer yang
menggunakan sistim buble jet kebisingannya relatif lebihrendah bila
dibandingkan dengan printer sistim dot matrix. Saat ini printer yang paling
rendah kebisingannya adalah sistim laser printer. Kebisingan yang tinggi dapat
mempengaruhi syaraf manusia dan hal ini dapat berakibat pada kelelahan maupun
rasa nyeri. Adapun batas kebisingan yang diizinkan untuk bekerja selama kurang
dari 8 jam per hari adalah 80 dB. Sedangkan ruang kerja yang ideal adalah
dengan kebisingan sekitar 40 – 50 dB. Apabila di dalam ruang kerja terdapat
mesin pendingin (AC), maka kebisingan akan bertambah selain dari suara printer.
3.
Repetitive Strain Injury (RSI)
RSI
merupakan sebuah terminologi yang mengacu pada beberapa variasi keluhan
kerangka otot (musculoskeletal). Ini menyangkut keluhan yang dikenal dengan
sakit urat otot. RSI meliputi gangguan lengan atas berkaitan dengan kerja
(Work-Related Upper Limb Disorders) dan luka penggunaan berlebihan yang
berhubungan dengan kerja (Occupational Overuse Injuries).
Keluhan ini
terutama diderita oleh para pekerja dengan posisi duduk yang statis saat
menggunakan komputer atau menggunakan gerakan tangan yang berulang (repetitive)
setiap hari, beban kerja yang statis (seperti menggenggam mouse), membiarkan
lengan membengkok, dan sejenisnya dalam waktu yang cukup lama. Ini akan
bertambah buruk jika tempat kerja tidak didesain secara ergonomis, misalnya
posisi keyboard dan layar monitor yang terlalu tinggi atau terlampau rendah,
kursi tidak menopang badan untuk duduk tegak, dan sebagainya.
Hal ini akan semakin parah bila ditambah lingkungan kerja yang kurang bergerak, kurang istirahat, mengandung stress tinggi dengan deadline dan laporan rutin serta lainnya. Apalagi jika Anda perokok, menderita kegemukan (obesitas), lemah otot, memiliki tangan yang terasa dingin serta kurang berolah raga.
Hal ini akan semakin parah bila ditambah lingkungan kerja yang kurang bergerak, kurang istirahat, mengandung stress tinggi dengan deadline dan laporan rutin serta lainnya. Apalagi jika Anda perokok, menderita kegemukan (obesitas), lemah otot, memiliki tangan yang terasa dingin serta kurang berolah raga.
Gejala awal
RSI dapat muncul pada berbagai tempat dari pangkal lengan hingga ke ujung
tangan.
Gejala yang
menjadi tanda peringatan menyangkut:
• Kesulitan
membuka dan menutup tangan
• Otot
tangan terasa kaku (misalnya hingga kesulitan mengancing baju)
• Kesulitan
menggunakan tangan (untuk membalik halaman buku, memutar tombol, memegang mug)
• Bangun
dengan rasa sakit di pergelangan tangan atau mati rasa di tangan, terutama di
awal pagi hari
• Tangan
terasa dingin
• Tangan
gemetar (tremor)
• Tangan
terasa canggung, bergetar atau bahkan mati rasa.
Kita
ketahui bahwa sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah
menggunakan teknologi. Seseorang menggunakan teknologi karena manusia berakal. Dengan
akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman dan
sebagainya. Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya
dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.
Era
Globalisasi sekarang ini kemajuan teknologi sangat berkembang dengan begitu
pesat. Salah satu kemajuan teknologi tersebut ialah teknologi informasi (TI)
yang telah merambah keberbagai bidang kehidupan manusia. Defenisi Teknologi
Informasi itu sendiri adalah Studi atau penggunaan peralatan elektronika, untuk
menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja melalui
berbagai media (seperti internet), termasuk kata-kata, bilangan dan gambar.
Salah satu kemajuan
teknologi informasi merambah pada bidang kesehatan seperti kedokteran. Kemajuan
dalam bidang kesehatan ini sangat berkembang dengan begitu pesat, sehingga
banyak temuan-temuan yang didapatkan dengan bantuan Teknologi Informasi baik
dalam bidang pengorganisasian rumah sakit, pengobatan, maupun penelitian
pengembangan dari ilmu kesehatan itu sendiri. Pelayanan kesehatan berbasis
teknologi informasi tengah mendapat banyak perhatian dunia. Terutama disebabkan
oleh janji dan peluang bahwa teknologi mampu meningkatkan kualitas kehidupan
manusia
Dalam bidang kedokteran
sendiri kemajuan Teknologi Informasi sangat menunjang ilmu kedokteran baik
klinis, dasar maupun komunitas. Sebagai hasilnya, tidak kurang dari 750.000
jurnal dengan berbagai bahasa terbit setiap tahunnya yang bisa di searcing
melalui jaringan internet. Akan tetapi tidak semua penelitian dapat diterapkan
kepada pasien, sehingga dokter hendaknya memiliki pemahaman mengenai metodologi
penelitian.
Di dunia medis, dengan
perkembangan pengetahuan yang begitu cepat (kurang lebih 750.000 artikel
terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap tahun), dokter akan cepat
tertinggal jika tidak memanfaatkan berbagai tool untuk mengudapte perkembangan
terbaru, Selain teknologi informasi juga
memiliki kemampuan dalam memfilter data dan mengolah menjadi informasi,
Dengan
berkembangnya teknologi ,banyak manfaat yang dapat diperoleh oleh teknologi
.banyak peralatan canggih yang diciptakan oleh tangan lincah manusia yang
sangat berguna dan dibutuhkan oleh masyarakat di dunia.
Perkembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi dalam bidang kesehatan banyak berperan membantu di dunia kesehatan
antara lain :
- adminstrasi
- obat-obatan
- penyakit → diagnostik, terapi, perawatan (monitoring status pasien)
- Penelitian
- obat-obatan
- penyakit → diagnostik, terapi, perawatan (monitoring status pasien)
- Penelitian
Pelayanan kesehatan berbasis
teknologi informasi dan komunikasi (TIK), atau yang biasa disebut sebagai
e-Health, dikembangkan dengan harapan teknologi mampu meningkatkan kualitas
kehidupan manusia. e-Health sendiri merupakan persilangan dari informasi medis,
kesehatan public, dan usaha, berkaitan dengan jasa pelayanan dan informasi
kesehatan yang dipertukarkan atau ditingkatkan melalui saluran internet dan
teknologi berkaitan dengannya (Gunter Eysenbach, J Med Internet Res 2001; 3(2):
e20).
Mengapa e-Health perlu dilaksanakan?
Di seluruh dunia, terjadi peningkatan biaya pelayanan kesehatan, banyak orang tidak mendapat kesempatan bagi pelayanan kesehatan yang lebih baik, catatan kesehatan yang masih mengandalkan dokumen kertas banyak menimbulkan kesalahan dan mengurangi produktivitas layanan.
Mengembangkan layanan e-Health akan
membantu pihak-pihak penyedia layanan kesehatan. E-Health akan memberikan
kesempatan kepada semua pihak untuk melakukan kolaborasi, pengumpulan dan
analisa data kesehatan yang melampaui batasan fisik dan waktu. Sebagai contoh,
e-Health dapat diterapkan untuk membantu pemerintah mengembangkan program yang
membantu dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya saling bertukar infomasi
secara elektronik, mengambil data rekam medis pasien kapan dan dimana
diperlukan, dan melakukan kolaborasi dengan memberi layanan jasa kesehatan
lainnya secara real time melalui internet. Layanan kesehatan seperti ini akan
memberikan banyak sekali penghematan dari sisi biaya dokumen dan administrasi
layanan dan memberikan keuntungan pemberian keputusan layanan kesehatan yang
terbaik kepada pasien dengan lebih cepat.
Pemberi layanan jasa kesehatan, seperti dokter dan rumah sakit, juga dapat menggunakan layanan jasa kesehatan berbasis internet. Program Dokter Keluarga yang tengah diperkenalkan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) misalnya; berupaya untuk mengembangkan konsep dokter sebagai pengelola data kesehatan masyarakat. Tujuan program dokter keluarga adalah memberikan peranan lebih besar kepada dokter untuk menjaga kesehatan masyarakat, ketimbang untuk mengobati. Dengan memanfaatkan basis data kesehatan masyarakat yang dilayaninya, seorang dokter keluarga dapat menentukan program kesehatan apa yang paling tepat untuk masyakarat tersebut.
Komputer dikatakan sebagai stetoskop
kedua para dokter. Peranan komputer dalam mengelola dan melakukan pertukaran
data kesehatan melalui internet menjadi sangat vital dalam menyelenggarakan
e-Health. Karena data kesehatan tidak hanya berupa teks, bahkan bisa merupakan
data gambar, suara, dan multimedia lainnya.
Selain e-health, system berbasis
kartu cerdas (Smart Card) yang merupakan hasil dari perkembangan
teknologi dapat digunakan juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien
yang datang ke rumah sakit karena dalam kartu tersebut para juru medis dapat
mengetahui riwayat penyakit pasien. Bahkan perkembangan teknologi telah
menghasilkan sebuah robot yang diciptakan untuk membantu proses operasi
pembedahan serta penggunaan computer hasil pencitraan tiga dimensi untuk
menunjukkan letak tumor dalam tubuh pasien.
Pada Rumah Sakit modern, komputer digunakan untuk membantu dokter menjalankan tugasnya seperti mendiagnosis penyakit, menghasilkan gambar sinar-X bergerak (CAT – Computer Axial Tomography), membantu orang cacat seperti menghasilkan alat membaca dengan teks khusus bagi orang tuna netra. Selain itu untuk menyimpan riwayat penyakit pasien, penggajian para karyawan RS, mengelola persediaan stock obat-obatan.
Dari penjelasan di atas sudah sangat
jelas bahwa peranan teknologi di bidang kesehatan memegang peranan yang sangat
penting dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik.
TIK banyak diaplikasikan di bidang medis. Banyak rumah sakit menggunakan sistem informasi untuk menangani transaksi yang berhubungan dengan karyawan, justru medis, dan pasien. Sebagai contoh, sistem informasi digunakan untuk mencatat rekaman medis pasien secara elektronis.
Teknologi
informasi juga banyak diterapkan pada berbagai peralatan medis, misalnya pada
CT scan (computer tomography).
Stetoskop
Stetoskop
adalah salah satu alat yang sudah menjadi simbol dari profesi kedokteran. Wajib
bagi seorang dokter untuk memiliki alat kedokteran ini. Fungsi dari stetoskop
ini adalah untuk mendengarkan detak jantung, suara usus, dan lain sebagainya.
Dengan kemampuannya ini, Stetoskop dapat digunakan pula untuk mengetahui kerja
paru-paru dan juga untuk mengukur tekanan darah dengan mendengarkan denyut
nadi.
Endoscopy
Endoscopy
adalah salah satu alat kedokteran yang memiliki fungsi untuk mengetahui
kelainan yang terjadi pada alat-alat pencernaan bagian atas dan juga
tenggorokan.
Colonoscopy
Colonoscopy
adalah alat kedokteran yang fungsinya untuk mengetahui kondisi saluran pencernaan
bagian bawah. Bagian tersebut dimulai dari rectum, anus sampai dengan usus pada
bagian bawah.
Tensimeter
Alat
kedokteran ini dipergunakan untuk mengukur tensi atau tekanan darah.
Dipergunakan untuk pemeriksaan pasien hipertensi, anemia, dan lain sebagainya.
Ada dua jenis tensimeter yaitu tensimeter air raksa dan tensimeter digital.
Tensimeter
air raksa di luar negeri saat ini sudah dilarang untuk digunakan lagi karena
bahaya dari air raksanya jika tensimeter tersebut pecah. Tensimeter digital
sendiri lebih canggih dan praktis dipergunakan, namun harganya memang lebih
mahal dibandingkan dengan yang konvensional.
Termometer
Termometer
adalah alat kedokteran yang dipergunakan untuk mengukur suhu tubuh. Ada dua jenis termometer yaitu
termometer raksa dan digital. Perbedaannya terletak pada alat pengukurnya.
Untuk
termometer digital, jika suhu tubuh sudah di dapat maka alat tersebut akan
mengeluarkan bunyi dengan sendirinya sedangkan termometer raksa sendiri
deteksinya memakan waktu yang lama, sehingga kurang efisien untuk dipergunakan.
Ini salah satu alat yang wajib dimiliki dan tersimpan di kotak P3K Anda.
CT-Scan
CT-
singkatan dari Computed Temography sedangkan Scan adalah foto. Sehingga fungsi
dari alat ini tiada lain adalah untuk menghasilkan foto bagian-bagian dalam
dari tubuh dengan lebih lengkap dan akurat. Hal ini dikarenakan foto yang
dihasilkan dari CT-Scan ini merupakan foto (gambar) bagian dalam tubuh berupa
irisan.
X-Ray
Orang
lebih mengenal alat kedokteran ini dengan sebutan Rontgen. Alat ini
dipergunakan untuk mengetahui bagian dalam khususnya paru-paru. X-ray
menjalankan fungsi kerjanya dengan penggunaan sinar radiasi.
Laparoscopy
Alat
kedokteran ini adalah alat yang berfungsi untuk pembersihan darah. Selain itu,
laparoscopy juga dipergunakan untuk melakukan inseminasi.
Alat Cek Darah
Alat
cek darah biasanya memiliki tiga fungsi dalam satu alat. Selain untuk mengecek
kadar gula darah, juga dapat digunakan untuk mengecek asam urat dan kolesterol
dalam darah. Dipergunakan pada pemeriksaan penyakit kolesterol, asam urat,
diabetes, dan lain sebagainya.
Ultrasonography (USG)
USG
sering dipergunakan untuk melihat perkembangan janin dalam tubuh ibu hamil,
untuk mengecek adanya penyakit lain dalam tubuh seperti kanker, miom, dan lain
sebagainya.
Elektrokardiografi (ECG)
Elektrokardiografi
adalah alat kedokteran yang fungsinya untuk merekam aktivitas elektro atau kelistrikan
yang terjadi di dalam jantung. Hasilnya dapat terlihat pada elektrodiagram.
Biasanya dipergunakan pada penyakit-penyakit yang berkaitan dengan fungsi dari
jantung.
- Gamma Camera
Pesawat gamma camera untuk kedokteran nuklir
adalah suatu system untuk mengolah radiasi gamma dari tubuh manusia untuk dapat
dijadikan dalam bentuk gambar guna keperluan suatu diagnostik.
- PET CT
PET/CT yang merupakan alat diagnostik imaging
medis yang paling canggih di dunia saat ini, adalah satu-satunya teknologi yang
menggunakan cara anatomi untuk melakukan pemeriksaan imaging terhadap fungsi,
metabolisme dan reseptor tubuh, dapat mendeteksi dengan tepat tanpa melukai
tubuh, berkemampuan diferensiasi dan sensitif yang tinggi untuk
memeriksa keberadaan lesi kanker yang kecil sekalipun dan deteksi dini kanker
pada stadium awal, tingkat kecermatan diagnosis mencapai di atas 90%.
Pemeriksaan PET/CT mempunyai peran penting untuk penentuan rancangan pengobatan
selanjutnya.
BAB
III
METODOLOGI
3.1.
Waktu dan Tempat
Waktu : 21 Nov 2012 s/d 5 Des 2012
Tempat : perpustakaan, warnet, rumah, dan
sebagainya.
3.2. Bahan dan Alat
Adapun bahan dan
alat yang digunakan adalah :
-
Beberapa buku sebagai
sumber referensi
-
Laptop
-
Kertas
-
Pulpen
-
Dan sebagainya.
3.3. Metode
Adapun metode
penelitian dalam karya tulis ini sebagai berikut :
3.3.1. Metode Pustatia adalah
dengan cara membaca ,menganalisa dan mengambil
kesimpulan
Dari buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan karya tulis ini .
3.3. Metode Browsing adalah
dengan cara mencari dan mengumpulkan data-data dari
internet.
BAB
IV
ANALISA
DATA
A.
Pengertian
dan Defenisi
4.1.
Defenisi
Manusia
v
Manusia
adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk natural dan supranatural,
manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat hakikat yg mulia.
v
Manusia
adalah kemauan bebas. Inilah kekuatannya yang luar biasa dan tidak dapat
dijelaskan : kemauan dalam arti bahwa kemanusiaan telah masuk ke dalam rantai
kausalitas sebagai sumber utama yang bebas – kepadanya dunia alam, sejarah dan
masyarakat sepenuhnya bergantung, serta terus menerus melakukan campur tangan
pada dan bertindak atas rangkaian deterministis ini. Dua
determinasi eksistensial, kebebasan dan pilihan, telah memberinya suatu
kualitas seperti Tuhan.
v
Manusia
adalah makhluk yang sadar. Ini adalah kualitasnya yang paling menonjol;
Kesadaran dalam arti bahwa melalui daya refleksi yang menakjubkan, ia memahami
aktualitas dunia eksternal, menyingkap rahasia yang tersembunyi dari
pengamatan, dan mampu menganalisa masing-masing realita dan peristiwa. Ia tidak
tetap tinggal pada permukaan serba-indera dan akibat saja, tetapi mengamati apa
yang ada di luar penginderaan dan menyimpulkan penyebab dari akibat. Dengan
demikian ia melewati batas penginderaannya dan memperpanjang ikatan waktunya
sampai ke masa lampau dan masa mendatang, ke dalam waktu yang tidak dihadirinya
secara objektif. Ia mendapat pegangan yang benar, luas dan dalam atas
lingkungannya sendiri. Kesadaran adalah suatu zat yang lebih mulia daripada
eksistensi.
v
Manusia
adalah makhluk yang sadar diri. Ini berarti bahwa ia adalah satu-satuna makhluk
hidup yang mempunyai pengetahuan atas kehadirannya sendiri ; ia mampu
mempelajari, manganalisis, mengetahui dan menilai dirinya.
v
Manusia
adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif tingkah lakunya ini memisahkan dirinya
secara keseluruhan dari alam, dan menempatkannya di samping Tuhan. Hal ini
menyebabkan manusia memiliki kekuatan ajaib-semu yang memberinya kemampuan
untuk melewati parameter alami dari eksistensi dirinya, memberinya perluasan
dan kedalaman eksistensial yang tak terbatas, dan menempatkannya pada suatu
posisi untuk menikmati apa yang belum diberikan alam.
v
Manusia
adalah makhluk idealis, pemuja yang ideal. Dengan ini berarti ia tidak pernah
puas dengan apa yang ada, tetapi berjuang untuk mengubahnya menjadi apa yang
seharusnya. Idealisme adalah faktor utama dalam pergerakan dan evolusi manusia.
Idealisme tidak memberikan kesempatan untuk puas di dalam pagar-pagar kokoh
realita yang ada. Kekuatan inilah yang selalu memaksa manusia untuk merenung, menemukan,
menyelidiki, mewujudkan, membuat dan mencipta dalam alam jasmaniah dan
ruhaniah.
v
Manusia
adalah makhluk moral. Di sinilah timbul pertanyaan penting mengenai nilai.
Nilai terdiri dari ikatan yang ada antara manusia dan setiap gejala, perilaku,
perbuatan atau dimana suatu motif yang lebih tinggi daripada motif manfaat
timbul. Ikatan ini mungkin dapat disebut ikatan suci, karena ia dihormati dan
dipuja begitu rupa sehingga orang merasa rela untuk membaktikan atau
mengorbankan kehidupan mereka demi ikatan ini.
v
Manusia
adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai esensi uniknya sendiri, dan
sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala yang bersifat istimewa dan
mulia. Ia memiliki kemauan, ikut campur dalam alam yang independen, memiliki kekuatan
untuk memilih dan mempunyai andil dalam menciptakan gaya hidup melawan
kehidupan alami. Kekuatan ini memberinya suatu keterlibatan dan tanggung jawab
yang tidak akan punya arti kalau tidak dinyatakan dengan mengacu pada sistem
nilai.
4.2.
Defenisi
Teknologi
v
Teknologi
berasal dari istilah teckne yang berarti seni (art) atau keterampilan. Menurut
Dictionary of Science, teknologi adalah penerapan pengetahuan teoritis pada
masalah-masalah praktis.
v
Untuk
membatasi pengertian teknologi yang luas, maka pengertian teknologi dapat
dikelompokan sebagai berikut :
a.
Teknologi
sebagai barang buatan.
Tidak ada manusia yang sempurna, semua pasti
memiliki kelemahan. Kelemahan yang ada pada diri manusia itu kemudian
diminimalisir dengan adanya teknologi agar kelemahan yang dimiliki manusiapun
menjadi sedikit berkurang. Tetapi barang-barang buatan tidak hanya terbatas
pada kelemahan manusia saja tetapi sesuatu yang tadinya belum terpikirkan.
b.
Teknologi
sebagai kegiatan manusia
Kegiatan manusia tidak lepas dari kegiatan
membuat dan menggunakan. Kegiatan manusia itu merupakan bentuk dari teknologi
itu sendiri.
c.
Teknologi
sebagai kumpulan pengetahuan
Kegiatan membuat dan menggunakan pasti tidak
akan lepas dari ilmu membuat (produk) dan ilmu menggunakan (komsumsi). Ilmu
tersebut merupakan kumpulan dari pengetahuan yang didapat manusia dari berbagai
sumber.
d.
Teknologi
sebagai kebulatan system
Pembahasan yang bulat dan menyeluruh akan
tercapai kalau teknologi dtinjau sebagai suatu system. Ini
berarti teknologi dibahas sebagai suatu kebulatan unsure-unsur yang saling
berkaitan dan saling mempengaruhi dalam lingkungan system itu sendiri.
3.
Pengertian
Tekonologi Menurut Para Ahli
Teknologi
adalah satu ciri yang mendefinisikan hakikat manusia yaitu bagian dari
sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah. Teknologi, menurut Djoyohadikusumo
(1994, 222) berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering).
Dengan kata lain, teknologi mengandung dua dimensi, yaitu science dan engineering
yang saling berkaitan satu sama lainnya. Sains mengacu pada pemahaman kita
tentang dunia nyata sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi
ruang, tentang materi dan energi dalam interaksinya satu terhadap lainnya.
Definisi
mengenai sains menurut Sardar (1987, 161) adalah sarana pemecahan masalah
mendasar dari setiap peradaban. Tanpa sains, lanjut Sardar (1987, 161) suatu
peradaban tidak dapat mempertahankan struktur-struktur politik dan sosialnya
atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar rakyat dan budayanya. Sebagai
perwujudan eksternal suatu epistemologi, sains membentuk lingkungan fisik,
intelektual dan budaya serta memajukan cara produksi ekonomis yang dipilih oleh
suatu peradaban. Pendeknya, sains, jelas Sardar (1987, 161) adalah sarana yang
pada akhirnya mencetak suatu peradaban, dia merupakan ungkapan fisik dari
pandangan dunianya. Sedangkan rekayasa, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222)
menyangkut hal pengetahuan objektif (tentang ruang, materi, energi) yang
diterapkan di bidang perancangan (termasuk mengenai peralatan teknisnya).
Dengan kata lain, teknologi mencakup teknik dan peralatan untuk
menyelenggarakan rancangan yang didasarkan atas hasil sains.
Seringkali
diadakan pemisahan, bahkan pertentangan antara sains dan penelitian ilmiah yang
bersifat mendasar (basic science and fundamental) di satu pihak dan di
pihak lain sains terapan dan penelitian terapan (applied science and applied
research). Namun, satu sama lain sebenarnya harus dilihat sebagai dua jalur
yang bersifat komplementer yang saling melengkapi, bahkan sebagai bejana
berhubungan; dapat dibedakan, akan tetapi tidak boleh dipisahkan satu dari yang
lainnya (Djoyohadikusumo 1994, 223).
Makna
Teknologi, menurut Capra (2004, 106) seperti makna ‘sains’, telah mengalami
perubahan sepanjang sejarah. Teknologi, berasal dari literatur Yunani, yaitu
technologia, yang diperoleh dari asal kata techne, bermakna wacana seni. Ketika
istilah itu pertama kali digunakan dalam bahasa Inggris di abad ketujuh belas,
maknanya adalah pembahasan sistematis atas ‘seni terapan’ atau pertukangan, dan
berangsur-angsur artinya merujuk pada pertukangan itu sendiri. Pada abad ke-20,
maknanya diperluas untuk mencakup tidak hanya alat-alat dan mesin-mesin, tetapi
juga metode dan teknik non-material. Yang berarti suatu aplikasi sistematis
pada teknik maupun metode. Sekarang sebagian besar definisi teknologi, lanjut
Capra (2004, 107) menekankan hubungannya dengan sains. Ahli sosiologi Manuel
Castells seperti dikutip Capra (2004, 107) mendefinisikan teknologi sebagai
‘kumpulan alat, aturan dan prosedur yang merupakan penerapan pengetahuan ilmiah
terhadap suatu pekerjaan tertentu dalam cara yang memungkinkan pengulangan.
Akan
tetapi, dijelaskan oleh Capra (107) teknologi jauh lebih tua daripada sains.
Asal-usulnya pada pembuatan alat berada jauh di awal spesies manusia, yaitu
ketika bahasa, kesadaran reflektif dan kemampuan membuat alat berevolusi
bersamaan. Sesuai dengannya, spesies manusia pertama diberi nama Homo habilis
(manusia terampil) untuk menunjukkan kemampuannya membuat alat-alat
canggih.
Dari
perspektif sejarah, seperti digambarkan oleh Toynbee (2004, 35) teknologi
merupakan salah satu ciri khusus kemuliaan manusia bahwa dirinya tidak hidup
dengan makanan semata. Teknologi merupakan cahaya yang menerangi sebagian sisi
non material kehidupan manusia. Teknologi, lanjut Toynbee (2004, 34) merupakan
syarat yang memungkinkan konstituen-konstituen non material kehidupan manusia,
yaitu perasaan dan pikiran , institusi, ide dan idealnya. Teknologi adalah
sebuah manifestasi langsung dari bukti kecerdasan manusia.
Dari
pandangan semacam itu, kemudian teknologi berkembang lebih jauh dari yang
dipahami sebagai susunan pengetahuan untuk mencapai tujuan praktis atau sebagai
sesuatu yang dibuat atau diimplementasikan serta metode untuk membuat atau
mengimplementasikannya. Dua pengertian di atas telah digantikan oleh
interpretasi teknologi sebagai pengendali lingkungan seperti kekuasaan politik
di mana kebangkitan teknologi Barat telah menaklukkan dunia dan sekarang telah
digunakan di era dunia baru yang lebih ganas. Untuk memperjelas statement
tersebut, kita coba menelaah teknologi secara lebih dalam lagi. Melihat
substansi teknologi secara lebih komprehensif, yaitu konsepsi teknologi dari
kerangka filsafat.
BAB
V
KESIMPULAN
5.1. Simpulan
Dari penjelasan dan
pengkajian yang kami lakukan maka dapat disimpulkan bahwa, tidak seluruh
tahapan perkembangan teknologi selalu menghasilkan dampak yang positif,
demikian berkembangnya teknologi juga tidak menjamin sepenuhnya bahwa hal
tersebut tidak memiliki dampak negatif terhadap manusia.
Perkembangan teknologi memiliki kontribusi
yang memberikan dampak positif
terhadap kesehatan manusia dan aspek di
dalamnya.
.Perkembangan teknologi
mempunyai dampak positif, yaitu terpenuhinya kebutuhan manusia akan kemakmuran
materi,kemudahan serta manusia dapat mendayagunakan sumber daya alam lebih
efektif dan efisien. Manusia dapat mengubah sistem transformasi dan komunikasi
sehingga menimbulkan kemudahan.
Usaha manusia dalam
mengembangkan teknologi diperlukan tenaga dan pikiran manusia atau dengan kata
lain. akan tercipta suatu hal yang baru. Dengan bukti-bukti yang menunjukkan
kefaktaan atau memilki kebenaran secara empiris, maka perkembangan teknologi
dapat dianggap memiliki banyak dampak positif yang meluas dan berlaku secara
umum di masyarakat. Dengan adanya perkembangan teknologi seperti ini, berbagai
upaya pencegahan dan pemberantasan terhadap kemungkinan penyakit yang dapat
menyerang manusia seketika.
Terciptanya sebuah alat bantu uang praktis
serta mengurangi frekuensi penggunaan tenaga manusia.
Teknologi
dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat penting,terutama dalam memberikan
kualitas atau mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Seiring dengan
perkembangan teknologi dan informasi seakan telah membuat standar baru yang
harus di penuhi. Hal tersebut membuat keperawatan di Indonesia menjadi
tertantang untuk terus mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang
berbasis teknologi informasi.
Namun
demikian, tidak dipungkiri bahwa masih banyak kendala dalam penerapan teknologi
informasi untuk manajemen kesehatan di rumah sakit. Jika masih dalam taraf
pengembangan sistem informasi transaksi (misalnya data administratif, keuangan
dan demografis) problem sosiokltural tidak terlalu kentara. Namun demikian,
jika sudah sampai aspek klinis, tantangan akan semakin besar.
Di sisi
lain, persoalan kesiapan SDM seringkali menjadi pengganjal.
Pemahaman
tenaga kesehatan di rumah sakit terhadap potensi TI kadang menjadi lemah karena
pemahaman yang keliru. Oleh karena itu penguatan pada aspek pengetahuan dan
ketrampilan merupakan salah satu kuncinya. Disamping itu, tentu saja adalah
masalah finansial. Tanpa disertai dengan bantuan tenaga ahli yang baik,
terkadang investasi TI hanya akan memberikan pemborosan tanpa ada nilai
lebihnya. Yang terakhir adalah kecurigaan terhadap lemahnya aspek security,
konfidensialitas dan privacy data medis.
Dalam
penggunaan TI terutama computer dapat berpengaru negative jga bagi kesehatan
pnggunanya apabila dalam penggunaannya tidak baik. Yaitu dari Posisi duduk,
jarak pandang monitor dengan mata, intensitas cahaya monitor, sirkulasi udara
ruangan, keamanan kabel jaringan, dan cara menggunakan computer. Apabila hal
ini tidak diperhatikan dapat mngakibatkan gangguan kesehatan.
Namun bila ditinjau lebih lanjut maka tidak
menutup kemungkinan perkembangan teknologi juga akan menimbulkan dampak negatif
terhadap kesehatan manusia, diantaranya disebabkan beberapa faktor di bawah ini
:
-
efek
samping yang berpeluang untuk menimbulkan penyakit yang baru dan
berbahaya dari penyakit sebelumnya.
-
efek
ketergantungan terhadap zat antibiotik yang mengindikasikan
bahwa suatu penyakit akan memiliki intensitas
kekebalan tertentu.
-
kesalahan
persepsi yang diyakini oleh masyarakat sehingga menimbulkan penerapan yang
salah dan tidak sesuai dengan yang dianjurkan.
-
Proses
Publikasi Perangkat Kesehatan yang Tidak Tepat.
-
Kerahasiaan Seseorang
Tidak Terjamin.
-
Terganggunya Syaraf dan
Organ Vital pada Manusia .
-
Repetitive Strain Injury
(RSI).
5.2. Saran
- Perlunya pengenalan kepada masyarakat
tentang dampak positif
dan negatif dari pengembangan teknologi.
-
Perlu diadakannya
pengawasan terhadap pengaplikasian
teknologi dimasyarakat.
-Sebagai insan terpelajar maka sepatutnya kita mampu untuk turut
berperan dalam mengembangkan IPTEK ( Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ).
- Mampu mengimplementasikan hal yang bersifat
positif dari
perkembangan IPTEK tersebut kepada masyarakat
luas.
-
Turut
serta dalam mengayomi masyarakat agar manghasilkan
persepsi yang bersifat rasional.
-
Pantang
menyerah dalam memperbaruhi dan mengembangkan IPTEK dalam hal yang bersifat
postitif.
Sumber
//azenismail.wordpress.com//.Diunduh pada
tanggal 03 Desember 2012
//mboinas.wordpress.com//.Diunduh pada tanggal 03 Desember 2012
//www.slideshare.ne//t.Diunduh pada tanggal 04 Desember 2012
//irfanzizi.multiply.com//.Diunduh pada tanggal 04 desember 2012
//mboinas.wordpress.com//.Diunduh pada tanggal 03 Desember 2012
//www.slideshare.ne//t.Diunduh pada tanggal 04 Desember 2012
//irfanzizi.multiply.com//.Diunduh pada tanggal 04 desember 2012
permisi ka saya boleh izin copy paste artikel ini :)
BalasHapusBest Casino Site With the Best Odds & Bonuses
BalasHapusFree Betting Bonuses — luckyclub We're here to give you all information you need about the casino site, promotions, software, games and welcome bonus
Casino Games and Promotions (2021) - DRMCD
BalasHapusCasino Games and 동두천 출장안마 Promotions (2021) 하남 출장샵 · 김제 출장마사지 Player Club 순천 출장샵 · Loyalty Program · Loyalty 익산 출장안마 Program · Promotions · Loyalty Program.